Aceng Kodir Jaelani (60) mengatakan, Setelah dari tahun 2018 mulai goyang baik dalam pengepul maupun dalam penjualan tidak setabil hingga saat ini. (Foto: Srie K/InfosembilanNews)
CIANJUR - Awal menjadi pengepul sayuran dari tahun 2000 sampai 2018 itu masih normatif dalam pengepul jual sayuran, namun sekarang jauh beda dari yang dulu.
"Petani sayuran yang beralamat Kampung Bunipasir RT-03/02 Desa Maleber, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Sabtu (11/3/2023) pagi.
Petani Sayuran Aceng Kodir Jaelani (60) mengatakan, Setelah dari tahun 2018 mulai goyang baik dalam pengepul maupun dalam penjualan tidak setabil hingga saat ini.
"Dari tahun 2018 lah yang drastis merosot yang tadinya saya sekali mengepul bisa puluhan Kintal sekarang hanya bisa menjadi puluhan kilo sayuran," kata Jaelani.
Dari tahun 2000/2018 kurang lebih 5 tahun kalau sekarang hanya sudah menginduk ke orang lain yaitu kepenyaweian Cipanas.
"Dalam pengepakan setelah sayuran dikemas serapih mungkin untuk dijadikan kiriman kesupermarket dari beberapa sayuran di Cianjur," ujarnya.
Aceng Kodir Jaelani menambahkan, sebagai petani formal di jagung, tomat, timun dan cabe. menanam dari tahun 87 penghasilan lumayan saat itu.
"Namun saat ini dari 2018 sampai sekarang sudah menginduk hidup ke orang lain dalam mengepak sayuran ke Cipanas Panyaweian," tambahnya.
Dalam kiriman sekarang hanya kiloan saja ke supermarket baik di sayuran timun, tomat, jagung dan cabai saat ini lagi menurun penjualan.
"Harapan untuk saat ini semoga dalam penjualan bisa stabil lagi, untuk prekonomian bisa normal dan pulih kembali," pungkasnya. (Sri K)
(Editor 1636 Rjy)
