Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

Pemilik Pabrik Gilingan Padi Sekian Persen, Banyak Yang Tidak Berjalan

info sembilan news
15 Apr 2023, 08:59 WIB Last Updated 2023-04-15T02:02:09Z


H.Royan (49) mengatakan, selama puluhan tahun buka pabrik padi baik yang dulu atau yang sekarang dalam buka pabrik ini belum ada perkembangan. (Foto:Wan/Infosembilannews)

CIANJUR - Selama buka pabrik padi puluhan tahun, jauh berbeda baik yang dulu atau yang sekarang, dalam buka pabrik padi ini belum ada perkembangan, apalagi karena mentok di modal.

"Wilayah Desa Hegarmanah, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sabtu (15/4/2023) pagi.

H.Royan (49) mengatakan, selama puluhan tahun buka pabrik padi 30 tahun, baik yang dulu atau yang sekarang dalam buka pabrik ini belum ada perkembangan mentoknya saat ini dimodal.


"Hanya saja mentok dimodal dalam hal untuk perbaikan salah satu mesin ada yang rusak, yang ahirnya tidak ada perkembangan baik yang mau menggiling padi, pada ahirnya seminggu sekali buka untuk menggiling," katanya.

Sebelum tahun 2010 kebelakang baik di perkembangan lumayan melejit, pernah disaat ada yang mengelola orang lain dikontrak sekian lama mungkin selalu ada tiap hari, hanya saja sekarang ini banyak berhenti karna masih ada kekurangan yang harus dibenerin mesin pabrik giling, pada ahirnya yang lagi ngotrak mengundurkan diri.

"Nah untuk sekarang waktu tahun 2022/2003 baik dihari-hari biasa dan juga dibulan suci ramadan ini sepi yang menggiling padi jarang-jarang hanya 2/3/4 saja satu minggu sekali setiap hari Jum'at pagi pukul 7:00 sampai dengan 11:00 dalam berjalannya pabrik padi," ujarnya.

Masih ujarnya, kami selaku petani pengelola sawah dalam memupuk atau tanam padi panjang QR dan untuk pandan wangi di sini jarang-jarang yang menanam atau kelola karna disini tidak ada penyalur pandan wangi.

"Dari tanam sampai per tiga bulan semusim padi setelah panen lalu digiling dari 5 ton padi gabah hingga jadi beras 2 ton setengah lalu dijual kebandar diharga berasnya sekarang menurun.

Dia menambahkan, dari tanam padi hingga kepanen dalam paktor menurun karna paktor banyak dihama salah satunya tikus, kungkang, burung dan serangga yang lainnya. pada ahirnya penghasilan baik dipadi setengahnya.

"Berharap kalau ada yang suntik modal, baiknya ngelola pabrik giling padi diperbaiki supaya bisa jalan tiap hari, dan baik dari pihak pemerintah ada yang memberikan atau suntikan dana akan memperbaiki pabrik," tambahnya.

Dengan itu yang akan kelola pabrik dengan kami sendiri, untuk bisa jalan lagi setiap hari-harinya harap terbesar itu," pungkasnya. (J Ridwanto)

(Editor 1636 Rjy)

Iklan