Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

Kemenag Cianjur Gelar Acara Aplikasi Srikandi

info sembilan news
12 Sep 2024, 16:47 WIB Last Updated 2024-09-12T09:49:42Z



Bimbingan teknis (Bimtek) Aplikasi Sirikandi. (Foto : J. Ridwanto/InfoSembilannews.com)

CIANJUR -  Kementerian Agama menggelar acara aplikasi Srikandi
Bertempat Acara kegiatan Hotel Delaga Biru, Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, pada Rabu (11/09/2024) siang kemarin.
 
Kegiatan ini sudah berjalan lama tetapi versi 3 ini ada pembaharuan dari menu-menu yang disajikan dan ini perlu disampaikan secara utuh, sehingga pemahamannya bisa sama.

Kepala Kementrian Agama (Kemenag) Cianjur, H. Ramlan mengatakan, dengan  menggelar acara kegiatan cara Aplikasi Srikandi itu sudah ada di internal, untuk itu Kementerian Agama ini udah berjalan,akan tetapi versi 3 ini ada pembaharuan dari menu-menu yang disajikan dan ini perlu disampaikan secara utuh sehingga pemahamannya bisa sama.

"Yang kedua dalam memanfaatkan aplikasi tidak ada yang salah paham, lebih jauhnya di aplikasi itu benar-benar bermanfaat. Baik untuk internal kementerian agama dalam mengelola arsip dan yang kedua kepada masyarakat sebagai informasi karena di sini digabungkan dengan pelatihan kehumasan," ucap H.Ramlan.

Dia menambahkan, jadi intinya kita memaksimalkan aplikasi yang ada di internal. Kementerian Agama dan memang ada beberapa penyempurnaan dan ini perlu diberikan pemahaman, secara utuh sehingga tidak salah menggunakan.

"Maka itu baik yang disempurnakan rata-rata aplikasi Srikandi itu kan banyak, itu sebetulnya lebih kepada internal. yaa aplikasi Srikandi itu di sana ada disposisi ada surat masuk surat keluar itu semua secara online dan itu terintegrasi sampai pusat langsung," katanya.

Ramlan menuturkan, ketika ada travel koordinasinya Seperti apa, ketika misalnya di kita sarana perlunya misalnya laptop ini jenis atau spek Seperti apa, sehingga jangan sampai ada surat yang ketika dikirim melalui aplikasi tidak terdetek sehingga tidak bisa kebuka.

"Nah ini juga itu juga harus di informasikan kalau dibandingkan dengan cara manual pengaruh begitu sangat efektif, menggunakan ini. Artinya orang tidak terlalu banyak waktu juga bisa cepat, kita kalau misalnya lagi keluar kota, ini bisa terus terintegrasi dan bisa berkomunikasikan," tambahnya.

Bahkan, hal kalau manual kan kita harus standby di Kantor. kan itu selama ini ada banyak kesalahan, jadi ini sedang penyempurnaan di aplikasi. Karena dipakai se-indonesia server itu kan adanya di pusat.

"Nah,  ketika di daerah tertentu misalnya tidak stabil ini juga menjadi bagian dari PR, bagaimana ketika misalnya di satu daerah ini Sinyalnya enggak bagus sehingga, aplikasi itu tidak tidak stabil nah ini Paling ketika ada surat mendesak teknis kita harus seperti apa," tungkasnya.

Masih ujar H.Ramlan, dengan Hal itu, minimal kita koordinasi dengan hawa yang terdekat, baik di samping anak-anak atau teman-teman ini bisa memanfaatkan aplikasi Srikandi yang ada di internal Kementerian Agama juga bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi teman-teman ASN maupun non ASN menang.

"Baik dalam rangka pemanfaatan teknologi, siapa tahu dari anak-anak ini teman-teman ini inovasinya bisa jadi lebih koreksi, masukkan rekomendasi saran, ternyata bisa menjadi lebih sempurna dari aplikasi," ujarnya. 

Terakhir ia menyampaikan, karena yang memahami ITE dari aseluruh KUA, yang kedua dari madrasah cuma 12 dan ditambah dari internal Kantor Kementerian Agama seluruh seksi. Dengan masyarakatpun sebagai memberikan informasi kepada media juga masyarakat sangat penting.

"Jadi ketika misalnya ada akun resmi Kementerian Agama sudah dikelola oleh humas dengan baik ya media itu enggak perlu repot-repot Cari informasi, tinggal koordinasi dengan humas Kementerian Agama hari ini kegiatannya apa saja," imbuhnya.

Nah, masih kata dia, itu bisa dikemas dengan teman-teman media masing-masing narasinya jadi tidak usah repot-repot berita ginian atau dan lain-lain, tinggal koordinasi, komunisasi, sehingga kita bisa memberikan information masyarakat yang ter aptudet.

"Misalnya gini kalau 32 KUA minimal ada 32 informasi KUA masing-masing, kegiatannya apa saja jadi bisa information buat masyarakat jadi bagian humas harus bisa menjelaskan," tandasnya. 

(J.Rudwanto)

Iklan