Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

Dinkes Cianjur Pantau Pasca Bencana di 18 Kecamatan, Begini Penjelasannya

info sembilan news
10 Des 2024, 19:22 WIB Last Updated 2024-12-10T12:37:24Z



Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Yuman Faisal. (Foto : /Red/InfoSembilannews.com)

CIANJUR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur lakukan pemantauan terus menyangkut kondisi masyarakat korban bencana alam di 18 kecamatan wilayah Cianjur Selatan. Hingga saat ini, jumlah korban meninggal terhitung dua orang, sementara korban terdampak lainnya adalah penyakit gastritis , gatal - gatal dan hipertensi.

Kepala Dinkes Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal mengatakan, pihaknya belum memberlakukan keadaan bencana luar biasa. Hal tersebut dikarenakan dampak dari bencana alam di wilayah Cianjur Selatan masih mampu ditanggulangi oleh Puskesmas setempat.

"Kondisi bencana luar biasa itu misalnya kejadian gempa bumi tahun 2022 lalu, yang memang membutuhkan penanganan khusus juga," ucap Yusman saat ditemui diruang kerjanya, Senin kemarin (10/12/2024).

Menurutnya, dari 18 kecamatan yang terkena bencana, 3 diantaranya memang dinilai yang lebih parah dari kecamatan lainnya. Misalnya Kecamatan Kadupandak, Leles dan Takokak. Sementara dua kejadian menelan korban meninggal dunia adalah longsor di Sindangbarang lalu korban hanyut di Kecamatan Cijati.

"Walaupun Dinkes belum mendirikan fosko induk layanan kesehatan, namun semua kejadian bencana alam di wilayah Cianjur Selatan tetap kami pantau 24 jam," katanya.

Lalu dia menjelaskan, semua korban gangguan penyakit terdampak bencana hingga saat ini tidak ada dirujuk ke Rumah Sakit. Semuanya masih bisa ditanggulangi oleh Puskesmas terdekat. Adapun Posko darurat bencana yang dilaksanakan oleh Puskesmas, disesuaikan kedekatan posisi dengan lokasi bencana.

"Jadi, petugas tenaga kesehatan di Puskesmas di kecamatan - kecamatan terdampak bencana Alhamdulillah dalam penilaian kami bagus semua," tutup Kepala Dinas Kesehatan. (Red)

Iklan