Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

Komisi C DPRD Sebut Pendataan Belum Menyeluruh, Pasca Bencana Cianjur Wilayah Selatan

info sembilan news
10 Des 2024, 14:22 WIB Last Updated 2024-12-10T07:22:24Z



Pasca bencana di Wilayah Cianjur Selatan (Foto : SC/Red/InfoSembilannews.com)

CIANJUR - Belum dilaksanakan assessment secara menyeluruh oleh dinas terkait berkenan dengan kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana.

Hal tersebut diungkapkan politisi Partai Golkar Kabupaten Cianjur, Igun Hendra Gunawan, saat dikonfirmasi langsung wartawan, pada Selasa (10/12/2024).

"Ada beberapa titik lokasi yang rumahnya roboh diduga perlu relokasi," kata Ketua Komisi C DPRD Cianjur.

Lalu ia mengungkapkan, artinya di beberapa desa imbas cuaca ekstrem terjadi pergeseran tanah cukup parah, harus segera dilakukan penanganan untuk pembenahan jalan putus atau yang amblas karena itu merupakan akses utama di desa.

"Sehingga aktivis masyarakat bisa dipergunakan berjalan kembali," ucap Igun.

Hal sama disampaikan dia, perlu koordinasi yang baik dari Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Cianjur melalui dinas terkait soal penanganan pasca gempa dan sekarang terkait keperluan masyarakat yang dibutuhkan.

"Terutama rumah yang tidak bisa ditinggali itu," harapnya.

Masih dikatakan dia, bantuan pakaian layak pakai rumah kebanjiran dan yang roboh, seperti kebutuhan sehari-hari sembako. Dan, Cianjur termasuk potensi bencana yang tinggi di Indonesia, malahan pernah menjadi nomor satu dengan berbagai sumber diantaranya gempa bumi, dan banjir bencana lainnya.

"Nah! Sehingga ke depan kita Pemkab Cianjur bersama DPRD perlu menganggarkan kucuran dana bencana lebih besar seperti sekarang," papar Igun.

Lebih lanjut, sebelumnya telah koordinasi dengan Pemkab Cianjur (bupati) ketika terjadi bencana anggaran tinggal Rp 2 miliar, sehingga tidak cukup untuk menangani bencana secara serentak.

"Berharap anggaran bisa dua kali lipat dari sekarang. Begitu," ujar politisi Partai Golkar Kabupaten Cianjur ini.

Dia menuturkan setiap tahun terkena imbas dari cuaca ekstrem jadi butuh anggaran lebih besar tentunya. Dan, bantuan sudah datang, tapi belum terkoordinasi dengan baik karena langsung ke desa, mungkin masih didata.

"Jadi menumpuk di satu desa bantuan tersebut,"pungkasnya. (Red)

Iklan