Penanaman padi Gogo dengan memanfaatkan potensi lahan yang ada. (Foto:Ridwan/Infosembilannews.com)
CIANJUR - Kegiatan ini bertujuan jadi kita melakukan penanaman padi Gogo dengan memanfaatkan potensi-potensi lahan yang ada.Karna kita tahu bahwa Negara sekarang sedang membutuhkan (Ketapang) Ketahanan Pangan Yang Kuat.
Bertempat kegiatan perhutanian Benying Cikanyere, Desa Pakuon, Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Senin (13/01/2925) kemarin.
PLT Direktur Jenderal Perkebunan dan Pertanian, Heru Tiwi Darto. Mengatakan, bahwa kegiatan ini bertujuan jadi kita melakukan penanaman padi Gogo dengan memanfaatkan potensi-potensi lahan yang ada, karna ini statusnya lahan (Pemprov) Provinsi Jawa Barat.
"Hal tersebut itu, ini dikelola sebagian oleh petani. Nah yang jadi sasaran kegiatan ini, karna kita tahu bahwa Negara sekarang sedang membutuhkan (Ketapang) Ketahanan Pangan Yang Kuat. Jadi kita harus produksi pangan di Negri kita sendiri," terangnya.
Baik untuk Negara yang lain sekarang sudah tidak mau mengekspor, baik Thailan maupun Vietnam, karna itu ia"menjaga kebutuhan pribadinya, baik India itu sudah stop eksport gula. Jadi kita harus berdikari.
"Karna kendaraan pabiskin jelas kita harus waspada jaga-jaga untuk di tahan pangan. Secepat-cepatnya pertumbuhan dari mulai sekarang ini, bahkan arahan Bapak Kepala Kementerian Pertanian selain padi sawah jadi harus dioptimalkan melalui optimasi lahan baik diluar daerah Jawa," katanya.
Masih ujarnya. Hal yang rawa itu ditata untuk airnya supaya bisa nanam tiga kali, juga ada jatah sawah diluar Jawa juga dalam rangka perindustrian padi. Kami dari Diktorat Jenderal Perkebunan ditugaskan oleh Pak Menteri untuk melakukan mengkoordinasikan untuk penanaman padi. Baik ladang atau lahan kering yang terkenal dengan penanaman padi Gogo tersebut.
"Nah hal itu untuk memanfaatkan lahan-lahan yang ada pertahanan sosial baik lahan itansi pemerintah seperti disini, tanah milik TNI dan yang lain-lainnya. Termasuk diantara lahan-lahan perkebunan keremajaan sawit rakyat yang ada di Sumatra, Kalimantan dan Papua itu juga ada
bisa tumpang sari saja," ujar diwancarai oleh beberapa media online salah satunya media online infosembilannews.
Jadi karna penanaman padi Gogo mereka sambil nunggu sawitnya berbuah bisa menghasilkan padi yang untuk kebutuhan mereka. Juga menopang ketahanan pangan, jadi padi Gogo bisa ditanam di lahan kering, cuman kering itu bukan tidak ada air sama sekali jadi harus ada basahan air.
"Dan juga karna ini bulan Januari sampai Maret masih ada hujan, untuk benihnya juga yang diberikan kita sudah waktunya untuk ditanam. Kalau yang disawah adalah padi sawah, untuk yang lahan kering yaitu padi Gogo, jadi diseimbangkan untuk spesifikasi lahan tersebut," tandasnya.
Hal yang masih memungkinkan contohnya yang tadi sudah dijelaskan penanaman sawit rakyat untuk pohonnya yang lama ditebang terus ditanam tang baru, jadi diantara sawit yang baru itu istilahnya ada gawangan, gawangan itulah harus dimanfaatkan tanaman padi gogo.
"Karena petani itu tidak dibatasi keterima CPCL'nya, sudah diatur oleh Diktorat Jenderal tanaman pangan siapa yang boleh menerima manfaat dari kegiatan ini, maka sebelumnya tahun lalu juga tanaman padi Gogo sudah ada sekitaran 180 ribu hektar di sediakan di seluruh Indonesia.
Dengan harapan tentunya yang kami harapkan masyarakat memanfaatkan lahan seobyektif mungkin, dengan adanya lahan. Supaya kita menghasilkan untuk kita, maupun mereka sendiri, sekaligus menyokong kebutuhan masyarakat yang lain. Dalam rangka swadaya ketahanan pangan di Kabupaten Cianjur," tandasnya. (J.Ridwan)
(Editor:D3D1 Rjy)