Bukannya kami diberikan informasi yang bagus, melainkan kabar yang tidak membahagiakan. (Foto:Red/Infosembilannews.com)
CIANJUR - Dengan adanya surat edaran ataupun hasil daripada rapat dengan pejabat antara komisi 2 dengan Menpan RB dan Badan kepegawaian Nasional. Bukannya kami diberikan informasi yang bagus, melainkan kasih kabar yang tidak membahagiakan.
"Bertempat kegiatan acara (DPRD) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Jl. Kh. Abdullah Bin Nuh. Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Rabu (12/03/2025) kemarin.
Sebagai calon ASN Kabupaten Cianjur Sopwan mengatakan. Kami sangat menyesalkan dengan adanya surat edaran ataupun hasil daripada rapat dengan pejabat antara komisi 2 dengan Menpan RB dan Badan kepegawaian Nasional. Karena menurut kami ini momentum yang sangat bagus menjelang lebaran.
"Nah menjelang lebaran bukannya kami diberikan informasi yang bagus membahagiakan di tengah aparat-aparat lain-lainya dan yang lain diberikan pengumuman soal satu gaji tunjangan THR dan lain sebagainya sementara kami sebagai non ASN diberikan kabar yang kurang membahagiakan," ucap Sopwan.
Maka hal itu yang pertama sangat menyesalkan dan disayangkan, bahwa yang kedua menjadi persoalan surat edaran dari Menpan RB tersebut sangat merugikan dan melanggar undang-undang nomor 20 tahun 2023 tentang (ASN) Aperatur Sipilis Negara.
"Baik hal itu karena di pasal 66 sudah jelas bahwa penataan dan penyelesaian tenaga kerja, non Efek itu diselesaikan selambat-lambatnya Desember tahun 2024, namun sekarang sudah terlewat tahun 2025," jelasnya.
Dengan hal ini, itu dijadwalkan dari tanggal 1 sampai tanggal 28 februari belum ada penyelesaian Nik. Namun kami lihat progres di Kabupaten Cianjur, saya sendiri itu belum selesai saya lihat, nah itu pun harus menjadi perhatian bersama oleh teman-teman semua wartawan yang ada di Kabupaten Cianjur.
"Berharap dan menuntut kepada negara itu agar mencabut surat edaran dari Menpan RB soal penundaan pengangkatan tenaga non ASN agar segera diberikan SK dan segera dilantik secara rasional.
Dan agar supaya salah satu kita tidak terlalu banyak berpikir soal ekonomi yang tidak berkesinambungan, jadi kita akan lebih fokus mengurus persoalan-persoalan di pendidikan," imbuhnya Sopyan. (Red)
(Editor-Redaksi:02)